Monday, January 14, 2008

Dagelan Tahu Tempe

Wah hidup makin susah saja. Kalau kemaren-kemaren beras, gula, telor, susu, minyak goreng yang naik. Terakhir tepung terigu naik gila-gilaan. Pecinta mie yamin bakal bayar lebih mahal lagi nantinya. Eh yang paling mutakhir, kedelai yang merupakan bahan baku tahu tempe naik lebih dari dua kali lipat. Tadinya Rp 3450/kg menjadi Rp 7000/kg. Kalau daging sapi naik, kita mengirit dengan ....ya udah kita beli ikan saja yang lebih murah. Tapi ikan juga mahal sekarang, kita biasa ganti menu dengan ...ya udah goreng tahu atau tempe saja. Harga lebih murah, kandungan protein sama tingginya dengan daging atau ikan. Eh begitu tahu tempe naik, kita mau ganti pake apa lagi ? Ibarat perang melawan kesulitan ekonomi, pertahanan terakhir sudah bobol. Kenapa kok negara kita jadi terpuruk begini yah..... Ini pertama kalinya saya dengar ada demo pedagang tahu tempe ke Istana, mereka gak bisa jualan soalnya kalau harga dagangan dinaikkan pembelinya berkurang. Daya beli masyarakat juga turun terpukul kenaikan semua barang kebutuhan.
Urus punya urus, kebutuhan kedelai dalam negeri sebesar 2 juta ton, tapi kemampuan produksi dalam negeri cuma 600 ribu ton. Wah negeri subur makmur gemah ripah loh jinawi menanam kedelai saja nggak bisa. Kenapa pemerintah nggak buat saja kapling perkebunan kasih kesempatan rakyatnya tanam kedelai sebanyak-banyaknya. Kesempatan kerja naik, makan tahu tempe murah, kebutuhan protein tercukupi? Kita ini memang biasa buat hal gampang jadi sulit..................... Sulit sekali membuat dan menjalankan kebijakan yang baik di negeri ini, mungkin karena saratnya konflik kepentingan.

Wednesday, January 09, 2008

Las Vegas Greatest Gadgets Show

Bagi anda para techies pecinta gadget-gadget baru hitek, silakan berkunjung ke Las Vegas karena minggu ini dibuka International Consumer Electronic Show 2008. Ada 3 ribu perusahaan elektronik ikut pameran dan 20 ribu produk elektronik hadir di pameran ini. Yang bakal ngetop diantaranya adalah : Google Phone dengan sistem operasi eksklusif Android. Apple juga akan hadir dengan produk TV inovatif. Kalau anda punya duit banyak beli barang-barang ini akan membuat anda punya banyak mainan. Kita kan juga manusia perlu main. Life is short so play more. Tapi buat anda yang belum punya uang banyak, ikuti cara saya. Perhatikan perusahaan-perusahaan yang punya produk yang bakal jadi best seller. Contohnya waktu 2001 Bill Gates mengenalkan Xbox di ajang seperti ini. Best Seller. Kemudian Steve Job memperkenalkan I phone. Best Seller juga. Mereka jadi super kaya karenanya. Nah kalau kita ingin kecipratan jadi "agak kaya" beli saja saham perusahaan2 ini. Microsoft kodenya MSFT, kalau Apple kodenya AAPL, Google berkode GOOG. Eh ada satu lagi anda tahu handphone Blackberry yang mengirim e-mail seketika (push e-mail). Perusahaannya namanya Research in Motion baru saja memberikan lisensi Blackberry ke China. Kebayang, jual kaos kaki aja di China bisa jadi milyarder apalagi jualan Blackberry. Tertarik? Pengen tahu caranya beli saham di internet Amerika? Kirim e-mail saja ke saya . Diajari gratis.............

Ekonomi Indonesia 2008

Menurut pengamat ekonomi Faisal Basri, ekonomi Indonesia secara makro akan cukup baik di tahun 2008. Pertumbuhan PDB nasional naik selama enam triwulan terakhir bertururt-turut. Tahun 2007 PDB naik 6,2 % sedangkan tahun 2008 diprediksikan naik 6,8 %. Ini lebih tinggi dari angka-angka negara tetangga. Cuma ada sedikit masalah, tahun 2008 adalah tahun tikus jadi jangan salah urus. Masalah kita ada di produksi minyak. Mestinya selakau pengekspor minyak, kita akan menikmati kalau harga minyak dunia naik. Nyatanya kita malah bingung kalau harga minyak naik. Rupanya ini karena produksi minyak kita menurun drastis. Tahun 1997, produksi minyak nasional 1,51 juta barrel/hari. Sekarang produksinya hanya 0,91 juta barrel/hari turun 40 %. Menurut Faisal Basri, setiap kenaikan harga minyak dunia sebesar $10, pengaruh ke APBN hanya 400-500 milyar. Tetapi kalau produksi turun 50.000 barrel, akan mengoreksi APBN 10-11 trilyun. Wah, rupanya disini problem kita. Masalah kita bukan diakibatkan eksternal (kenaikan harga minyak dunia) tetapi oleh ketidakmampuan meningkatkan produksi minyak. Urus punya urus, ongkos produksi perusahaan minyak kita 27,43 dollarAS per barrel, sementara perusahaan minyak non plat merah hanya 9,8 dollar AS. Wah pantaslah kalau kita susah, tapi sebaiknya ya kita salahkan diri sendiri saja karena produksi turun dan ada inefisiensi di ongkos produksi. Kalau kata Tukul : Puas....Puas......!