Wednesday, January 09, 2008

Ekonomi Indonesia 2008

Menurut pengamat ekonomi Faisal Basri, ekonomi Indonesia secara makro akan cukup baik di tahun 2008. Pertumbuhan PDB nasional naik selama enam triwulan terakhir bertururt-turut. Tahun 2007 PDB naik 6,2 % sedangkan tahun 2008 diprediksikan naik 6,8 %. Ini lebih tinggi dari angka-angka negara tetangga. Cuma ada sedikit masalah, tahun 2008 adalah tahun tikus jadi jangan salah urus. Masalah kita ada di produksi minyak. Mestinya selakau pengekspor minyak, kita akan menikmati kalau harga minyak dunia naik. Nyatanya kita malah bingung kalau harga minyak naik. Rupanya ini karena produksi minyak kita menurun drastis. Tahun 1997, produksi minyak nasional 1,51 juta barrel/hari. Sekarang produksinya hanya 0,91 juta barrel/hari turun 40 %. Menurut Faisal Basri, setiap kenaikan harga minyak dunia sebesar $10, pengaruh ke APBN hanya 400-500 milyar. Tetapi kalau produksi turun 50.000 barrel, akan mengoreksi APBN 10-11 trilyun. Wah, rupanya disini problem kita. Masalah kita bukan diakibatkan eksternal (kenaikan harga minyak dunia) tetapi oleh ketidakmampuan meningkatkan produksi minyak. Urus punya urus, ongkos produksi perusahaan minyak kita 27,43 dollarAS per barrel, sementara perusahaan minyak non plat merah hanya 9,8 dollar AS. Wah pantaslah kalau kita susah, tapi sebaiknya ya kita salahkan diri sendiri saja karena produksi turun dan ada inefisiensi di ongkos produksi. Kalau kata Tukul : Puas....Puas......!

No comments: