Saturday, December 22, 2007

Alokasi Aset

Musuh utama kita sebagai investor ada dua yaitu : Fear & Greed. Takut kalau nilai investasi akan turun lagi (saat market sedang lemah) membuat investor menjual investasinya saat harga sedang murah (seharusnya beli malahan jual). Sebaliknya sifat tamak membuat investor membeli lagi investasi yang sama pada saat harga sudah naik tinggi dengan harapan harganya akan naik lagi (seharusnya jual malahan beli). Jadi bagaimana mengatasinya? Manusia adalah mahluk kreatif, para ahlinya menemukan cara yang efektif mengatasi sifat takut dan tamak. Mereka membuat konsep Alokasi Asset. Prinsipnya sebar investasi anda dalam beberapa kelas aset dalam persentase yang tetap. Misalnya : 40 % di Saham, 40 % di Obligasi, dan 20 % di Pasar Uang/Deposito. Setelah satu tahun karena dinamika pasar, persentase ini menjadi berubah. Misalnya Saham menjadi 60 %, obligasi 30 %, dan Pasar Uang/deposito 10 %. Kemudian lakukan apa yang disebut portofolio rebalancing. Kembalikan lagi persentase alokasi ini ke angka awal. Ini akan memaksa kita untuk menjual sebagian saham (dari 60 % ke 40 %), membelikannya ke obligasi (dari 30 % ke 40%) dan Pasar Uang/deposito (dari 10 % ke 20 %). Lakukan terus rebalancing paling tidak satu tahun sekali. Cara ini akan memaksa kita untuk menjual investasi yang sudah naik tinggi (dalam hal ini saham sudah menjadi 60 % proporsinya) dan membelikannya ke asset yang harganya sudah murah (obligasi sudah turun ke 30 % dan Deposito turun ke 10 %). Ini membuat kita disiplin tidak terkena euforia market dan psikologi pasar yang merugikan kita. So.....Sell High Buy Low. Dijamin sukses berinvestasi. Selamat dijalankan.

No comments: