Wednesday, December 19, 2007

Buy low sell high

Prinsip investasi yang berhasil cuma satu yaitu : buy low sell high. Anda beli murah lalu jual lebih mahal. Kalau anda bisa lakukan ini terus menerus, dijamin akan sukses. Cuma kita harus pastikan satu hal saja bahwa pengembangan investasi kita lebih tinggi dari tingkat inflasi. Inflasi resmi Indonesia menurut BPS adalah 6 %. Jadi kalau buy low sell high lebih tinggi dari 6 % setahun sudah pasti beres kan. Tapi sepertinya angka 6 % ini kok nggak cocok dengan kenaikan harga-harga yang kita rasakan sehari-hari. Harga beras, telor, minyak goreng, biaya pendidikan, biaya transportasi dll rasa-rasanya kok naik melebihi angka BPS ini. Tahun 1993 masih ingat nggak harga bensin ? Harganya cuma Rp 600 seliter. Sekarang di tahun 2007 harganya Rp 4500. Dalam 14 tahun naik 9 kali lipat. Kalau di rata-ratakan ini berarti kenaikan 46 % per tahun. Rasanya penghasilan kita tidak naik 46 % per tahun ya. Jadi berdasarkan harga bensin sudah pasti kita tambah miskin karena mencari media investasi dengan kenaikan 46 % setahun sulit sekali. Kecuali investasi di saham Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Itupun hanya beberapa tahun terakhir saja, tidak mungkin terjadi setiap tahun. Nggak apa-apa ini kan cuma berdasarkan angka bensin saja. Mungkin untuk amannya kita ambil angka inflasi 10 %. Jadi carilah media investasi yang secara konsisten bisa mengalahkan inflasi 10 % ini secara konsisten. Maju terus dengan buy low sell high.

No comments: